Sejak letusan di tahun 1883, gunung Krakatau nyaris tidak lagi mengalami
aktivitas vulkanik. Hingga pada 1927 beberapa nelayan dikejutkan oleh kolam uap
dan reruntuhan yang terlempar dari kaldera yang telah runtuh. Krakatau kembali
terjaga terjaga setelah lebih dari 40 tahun tenang.
Dalam beberapa minggu, pinggiran dari puncak gunung mulai merangkak
mencapai level diatas permukaan laut. Hanya dalam beberapa tahun, puncak gunung
tersebut bertumbuh menjadi pulau kecil yang diberi nama Anak Krakatau. Anak
Krakatau kini terus menimbulkan letusan kecil secara periodik.
Kemunculan anak krakatau ini menarik minat para ahli vulkanologi untuk
mengadakan studi sejak 1960. Selain itu, para peneliti juga mengkaji kehidupan
biologis dan populasi yang terdapat pada ekosistem dari anak krakatau. Setelah mengalami
letusan, populasi makhluk menjadi steril dan tidak terlihat sama sekali
kehidupan makroskopis yang berlangsung di wilayah tersebut. Akan tetapi, pulau
anak krakatau ini masih aktif dengan tingkat pertumbuhan ketinggian mencapai 13
cm per minggu.
No comments:
Post a Comment